-->

Fenomena Badut Jalanan Di Kota Palangka Raya

Foto penulis | Aris S.


Oleh : Aris Susanto, Mahasiswa Sosiologi, FISIP UPR


Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, setiap orang tentunya mempunyai hak untuk mendapatkan pekerjaan yang tentunya setiap orang yang ingin mendapatkan pekerjaan yang layak harus mempunya keahlian dan pendidikan yang memadai untuk memperoleh pekerjaan tersebut.


Badut adalah seorang penghibur yang memoles wajahnya dengan bedak tebal dan berpakaian aneh, serta fasih memperagakan mimik-mimik lucu. Profesi badut sebenarnya cukup tua. Konon, sejak zaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Pada umumnya rakyat lebih mengenalnya dengan sosok yang lucu seorang penghibur yang pandai memerankan wajah dengan mimik tertentu seperti sedih, jengkel, riang, senang terkadang juga seram. Karena tingkahnya yang aneh unik dan lucu maka selalu dikaitkan dengan hiburan. Cukup mudah sebenarnya untuk memberikan gambaran badut secara umum.


Baca juga :

Heboh! Ada apa dengan Bupati HIMIP FISIP UPR?


Wajahnya atau raut mukanya selalu menggunakan bedak tebal – bermake up – pada bagian mulut dihiasi lipstik tebal merah menyala berbentuk mulut yang melebar. Pada bagian mata selalu menggunakan cat hitam alias mascara. Wig warna-warni digunakan untuk menutupi rambut di bagian kepala. Pakaian/kostumnya khas, gombrong, terkadang pada bagian perut sengaja agak dibuncitkan dengan warna unik.


Biasanya badut diundang dalam acara yang dihadiri oleh anak-anak, karena biasa nya anak-anak senang dengan kostum,dan candaan yang dilontarkan badut tersebut terhadap anak-anak. Dulu masyarakat dapat melihat badut pada acara anak-anak saja, tetapi sekarang kita dapat melihat badut  di jalanan yang khususnya daerah perkotaan yang masyarakatnya ramai, mereka bukan saja dianggap sebagai penghibur melainkan juga sebagai pengamen jalanan yang tentunya untuk menarik masyarakat dan anak-anak khususnya mereka menggunakan kostum boneka yang mempunyai bentuk yang lucu dan speaker untuk memutarkan lagu, sambil berjoget untuk memikat masyarakat khususnya anak-anak.


Fenomena badut jalanan ini tak jarang mengundang asumsi di masyarakat karena kehadirannya di pinggir jalan, karena biasanya badut dihadirkan pada acara-acara anak-anak saja, apa yang membuat badut-badut tersebut hadir di jalanan.


Pada saat indonesia dilanda wabah Covid-19 banyak pekerja yang di PHK oleh perusahaan tempat asalnya bekerja, juga pedagang yang mengalami kekurangan pemasukan karena daya beli masyarakat turun. Hal ini lah yang menjadikan Muhammad Anis, badut yang mengenakan kostum Bugs Bunny di depan halaman parkir Mega Town Square Palangka Raya ini mengaku menjalani pekerjaan tersebut untuk jangka pendek. Usahanya sebagai penjual pentol merosot tajam akibat pandemi Covid-19 yang membuatnya berganti pekerjaan.


"Sebelum pandemi, 5-6 kilogram pentol selalu ludes diborong pelanggan. Waktu pandemi, saya kerja dari jam 8 pagi sampai 12 malam cuma habis 1 Kg. Pendapatan saya merosot 90 persen", tutur pria berusia setengah abad ini.


Mengingat umurnya yang rentan terkena covid-19, lantas apa yang membuat membuat Anis tetap berada di luar saat ini? Jawabannya sederhana: demi nafkahi anak dan istri.


Baca juga :

Bupati HIMANE Kecewa! Ada apa?


Menurut teori tindakan sosial yang di kemukakan oleh Max Webber, yang juga sebagai salah satu ahli sosiologi dan sejarah bangsa Jerman. Max Weber dalam memperkenalkan konsep pendekatan verstehen untuk memahami makna tindakan seseorang, berasumsi bahwa seseorang dalam bertindak tidak hanya sekedar melaksanakannya tetapi juga menempatkan diri dalam lingkungan berfikir dan perilaku orang lain. Konsep pendekatan ini lebih mengarah pada suatu tindakan bermotif pada tujuan yang hendak dicapai atau in order to motive. Tiga interaksi sosial merupakan perilaku yang bisa dikategorikan sebagai tindakan sosial. Dimana tindakan sosial merupakan proses aktor terlibat dalam pengambilan-pengambilan keputusan subjektif tentang sarana dan cara untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dipilih, tindakan tersebut mengenai semua jenis perilaku manusia, yang di tunjukan kepada perilaku orang lain, yang telah lewat, yang sekarang dan yang diharapkan di waktu yang akan datang. Tindakan sosial (social action) adalah tindakan yang memiliki makna subjektif (a subjective meaning)  aktor pelakunya.Tindakan sosial seluruh perilaku manusia yang memiliki arti subjektif dari yang melakukannya. Baik yang terbuka maupun yang tertutup, yang diutarakan secara lahir maupun diam-diam, yang oleh pelakunya diarahkan pada tujuannya. Sehingga tindakan sosial itu bukanlah perilaku yang kebetulan tetapi yang memiliki pola dan struktur tertentu dan makna tertentu. Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki arti-arti subjektif tersebut ke empat tipe atas dasar rasionalitas tindakan sosial,Weber membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat tipe, semakin rasional tindakan sosial itu semakin mudah dipahami:


Rasionalitas Instrumental : tindakan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu serta ketersediaan alat yang digunakan untuk mencapainya.


Rasionalitas yang berorientasi nilai. alat-alat yang ada hanya pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya bersifat nilai yang absolut. Nilai akhir bagi individu dan tidak memperhitungkan alternatif.


Tindakan tradisional : perilaku karena kebiasaan, tanpa refleksi yang sadar.


Tindakan afektif : tindakan yang didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Spontan, tidak rasional, ekspresi emosional dari individu.


Dalam melihat tindakan badut jalanan tersebut kita bisa menggunakan tipe 1 dan 2 yaitu Rasionalitas Intrumental dan Tindakan Afektif. Karena badut jalanan tersebut minim pendidikan dan keahlian sehingga hanya menjadi badutlah yang bisa di lakukan nya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.


Baca juga : 

Bidari Di Taman Pasuk Kameluh Kota Palangka Raya



Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Badut

0 Response to "Fenomena Badut Jalanan Di Kota Palangka Raya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel