-->

Ibu Kota Pindah, Siapa yang diuntungkan dan dirugikan?

Oleh: Doni Saka Dewa
Jurusan: Sosiologi
Angkatan: 2019
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas PalangkaRaya

Seperti yang kita ketahui bersama, Presiden RI, Joko Widodo baru saja menetapkan lokasi Ibukota Negara yang baru yaitu di pulau Kalimantan. Tepatnya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Tentu keputusan lokasi ibukota yang baru ini sudah melalui proses pertimbangan dan kajian yang panjang.

(Sumber : terasjabar.id)

Dengan berpindahnya ibukota Negara, tentu ada banyak bahasan menarik yang dapat kita telisik bersama. Kali ini saya ingin membahas mengenai pihak mana saja yang diuntungkan dan dirugikan dalam dampak pemindahan ibukota Negara.

Tentu kita semua sepakat bahwa Jakarta merupakan kota terpadat dan selalu menjadi destinasi utama bagi orang-orang yang ingin mencari peruntungannya demi merubah nasib mereka. Menjadi kota dengan populasi penduduk sebanyak 150 juta atau 54% dari total penduduk Indonesia menjadi bukti bahwa Jakarta sudah sangat penuh sesak.

Dikutip dari akun Instagram pribadi milik bapak Jokowi, beliau menuturkan:

“Jakarta saat ini menyangga beban yang sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa. Bahkan, sebagai lokasi Bandar udara dan pelabuhan laut terbesar di Indonesia.”

Siapa yang Dirugikan?

Menurut saya masyarakat Kalimantan itu sendiri. Disini saya melihat banyak ke khawatiran masyarakat tentang pulau Kalimantan yang menjadi lokasi ibukota yang baru. Perlu kita ingat, dengan berpindahnya ibukota, maka pusat pemerintahan akan berpindah pula. Selain itu akan banyak perubahan dari sektor ekonomi dan industri yang memerlukan tenaga kerja baru. Itu artinya akan banyak pendatang dari luar pulau yang  akan mengadu nasib dan menetap.  Apakah pulau Kalimantan sudah siap? Mungkin secara lahan tidak perlu diragukan lagi, namun bagaimana dengan fasilitas dan infrastruktur?

Saya rasa belum sepenuhnya siap. Tidak adil bila kita membandingkannya dengan  Jakarta, tapi saya yakin dalam beberapa tahun mendatang pemerintah akan sangat getol dan menggenjot habis-habisan membangun ibukota yang baru nanti. Pulau yang identik dengan “hutan” ini di khawatirkan akan hilang dan akan menjadi kota Jakarta bagian dua.

Dimana lahan yang tadinya hijau mungkin akan habis dibabat demi permukiman baru dan gedung-gedung tinggi nan mewah. Terlebih lagi di khawatirkan para hewan dan tumbuhan kehilangan habitat aslinya dan merusak tatanan ekosistem. Tentu akan menjadi hal yang sangat serius bila tidak dipikirkan dan dikelola secara matang.

Selain Masalah Lahan dan Infrastruktur, Kini Beralih ke SDM.

Poin ini sangat penting, bagi penduduk asli Kalimantan mau tidak mau mereka harus meningkatkan SDM mereka dalam upaya bersaing dengan para pendatang dari dalam maupun luar negri. Terlebih lagi, saat ini kita sudah memasuki era industry 4.0 dimana kita harus siap dengan segala persaingan ketat di luar sana. Pilihannya hanya dua, berjuang untuk dapat bersaing atau tergusur oleh para pendatang baru. Akan sangat disayangkan apabila nantinya masyarakat asli Kalimantan yang diharapkan dapat menjadi pilar nanti justru tersingkirkan. Lalu jika sudah begitu, apa bedanya lokasi ibukota yang baru dengan yang lama? Tidak ada perbedaan. Yang berkuasa dan bersaing hanya akan diisi dengan orang itu-itu saja.

Lalu Siapa yang Diuntungkan?

Tentu kita semua. Dengan berubahnya status DKI Jakarta, ini merupakan sebuah penyegaran bagi kami semua warga Indonesia. Selama ini kita mengeluhkan tentang tidak meratanya pembangunan di seluruh wilayah Indonesia dan kesenjangan sosial dan ekonomi yang begitu tinggi antara pulau Jawa dan luar Jawa dan dengan berpindahnya ibukota, ini merupakan angin segar bagi kita semua. Sebuah perubahan besar ini diharapkan menjadi babak baru dari berbagai sektor, khususnya pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, ini merupakan peluang emas bagi para pemuda-pemudi asli Kalimantan untuk unjuk gigi. Inilah saat yang tepat untuk para insan muda berkarya dan menunjukkan budaya asli Kalimantan yang selama ini kurang terjamah oleh masyarakat di luar sana. Tunjukkan kekayaan alam dan budaya yang kalian miliki dan buktikan bahwa Indonesia tidak hanya pulau Jawa.

Bagaimana dengan Nasib Jakarta?

Tidak perlu khawatir dengan kota metropolitan tersebut kawan, Jakarta akan tetap memiliki daya tarik tersendiri di mata masyarakat Indonesia. Jakarta hanya berganti status, namun nyawa nya akan tetap sama.

“Kota ini akan tetap menjadi prioritas pembangunan. Jakarta terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global.” Ujar orang nomor satu di Indonesia di akun instagram pribadinya.

(Sumber : kalimantan.bisnis.com)

Sejatinya warga Jakarta harusnya senang dengan pemindahan ibukota ini. Dengan berganti status nya ibukota, setidaknya hal ini dapat mengurangi tingkat kepadatan kota Jakarta. Terlebih lagi hal yang paling sulit ditangani oleh PemProv DKI Jakarta yaitu angka kemacetan dan tingkat polusi yang buruk akan berkurang dan tentu ini hal yang sangat diharapkan bagi seluruh warga Jakarta.

Harapan pribadi saya, semoga dengan berpindahnya ibukota akan menjadi sebuah titik kebangkitan, tidak hanya bagi masyarakat Kalimantan namun bagi seluruh rakyat Indonesia. Biarpun sudah menjadi ibukota, namun tidak mengurangi nilai-nilai budaya serta flora fauna endemik yang ada tetap terjaga. Saya juga berharap tidak ada lagi kesenjangan sosial dan ekonomi yang sangat mencolok, merangkul semua aspek masyarakat dari lapisan terendah sekalipun. Karna sejatinya kita bukan hanya Jakarta, bukan Kalimantan, tetapi kami INDONESIA.

Editor : Muhammad Ikhsan Hariadi

2 Responses to "Ibu Kota Pindah, Siapa yang diuntungkan dan dirugikan?"

  1. Terimakasih untuk yg sudah berkenan membaca. diharapkan saran dan kritik yg membangun guna memotivasi diri saya agar menjadi lebih baik.

    ReplyDelete
  2. Thx infonya menarik banget bacaanya 👌👌👏👏

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel