-->

Bupati HIMANE Kecewa Akibat Ulah Timses Capres dan Cawapres BEM UPR yang Tidak Konfirmasi Ketika Kampanye Di FISIP UPR

                                                     Sapto Subekti, Bupati HIMANE FISIP UPR, Rabu (4/12/19)



Sapto Subekti selaku Bupati Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara, saat ditanya Reporter Pers Mahasiswa PENA FISIP UPR, Rabu (4/12/19), menyampaikan bahwa kampanye tanpa ijin dari seluruh ketua Organisasi Mahasiswa FISIP UPR,   dilakukan pada hari selasa  (3/12/19) pukul 10.00.Wib di Lingkungan FISIP UPR.
                                                       
Sapto menambahkan, bahwa yang bertanggung jawab ialah timses ketika kampanye baik perizinan maupun administrasinya.

“Saya tidak merasa keberatan  dan tersinggung pada paslon terkhusus No urut 1, hal itu dikarenakan yang mengurus untuk kampanye adalah timses  yang bertanggung jawab akan segala hal baik administrasi maupun perizinan.” Ujarnya

Terkait kronologis, Sapto juga menyampaikan dengan jelas mulai dari  administrasi (Surat Himbauan dari KPUM tidak ada), tim kampanye yang terkesan seenaknya mengumpulkan masa untuk mendengarkan kampanye dari paslon no urut 1 yaitu Epafras Meihaga dan Akhmad Sofian Wanadi hingga langsung menanyakan  kepada ketua KPUM.

“Dari yang pertama adalah mereka mengadakan kampanye terlebih dahulu sedangkan administrasi dan surat himbauan dari KPUM tidak ada, kemudian ada salah satu orang menyuruh untuk mengumpulkan massa kembali masuk ke kelas untuk mendengarkan kampanye mereka tanpa adanya koordinasi, ya langsung saya tolak dan saya mengingat marwah dari ormawa tidak mereka pandang sebagai tuan rumah, selanjutnya saya tanya kepada KPUM menyatakan belum boleh kampanye masuk ke dalam kelas dan tentu hal itu menganggu dan membuat saya risih mengingat terkhusus untuk mahasiswa Administrasi Negara sendiri berada di bawah naungan Himpunan, kalau terjadi apa-apakan himpunan lagi yang pusing menindaki hal tersebut.”  Jelasnya

Terakhir, ia menuntut timses dari paslon capres dan cawapres  BEM UPR no urut 1 agar segera klarifikasi serta melakukan permintaan maaf kepada seluruh ketua organisasi di Lingkungan FISIP UPR.

“Untuk timses Capres dan Cawapres diharapkan kalau misalkan ingin kampanye di FISIP diharapkan Konfirmasi terlebih dahulu ke setiap ketua organisasi mahasiswa yang ada di lingkungan FISIP UPR, jangan langkahi pihak organisasi mahasiswa selaku tuan rumah dan saya selaku Bupati HIMANE menyatakan keberatan dan tersinggung akan hal ini dan menuntut klarifikasi serta permintaan maaf dari pihak yang bersangkutan.” Tegasnya

6 Responses to "Bupati HIMANE Kecewa Akibat Ulah Timses Capres dan Cawapres BEM UPR yang Tidak Konfirmasi Ketika Kampanye Di FISIP UPR"

  1. Licik ya menjatuhkan salah satu pihak, wkwkw
    Kenapa kemaren tidsk melaporkan langsung ke KPU-M untuk menegur paslon yang kampanye. Ini sdah masa tenang dan besok sudah pemungutan suara baru dibikin. Apakah ini sebagian dari rencana menjatuhkan salah satu paslon, dan membuat mahasiwa berpikiran bahwasanya paslon yang melakulan kesalahan ini tidak baik. Wah wah sangat disayangkan sekali seorang bupati HIMANE tidak bisa melaporkan secara administratif. Huuuu sedih ya

    ReplyDelete
  2. Jika memang ada pelanggaran seperti yang anda katakan di atas knpa tidak di laporkan ?
    Anda mengatakan paslon 01 maladministrasi. Tapi yernyata anda sendiripun sekelas bupati tidak mengerti administrasi, sungguh mengcewakan statement yang anda buat hanya untuk menjatuhkan paslon lain, tapi anda lupa klo anda juga konyol 😋

    ReplyDelete
  3. Sungguh sangat disayangkan, tulisan ini terbit pada hari minggu tanggal 8 Desember, terlihat bermuat politis ingin menjatuhkan elektabilitas Paslon no urut 1. Sekelas Bupati HIMANE harusnya tau prosedur, terkait kampanye Pilpresma semua di bawah tanggung jawab KPUM, jika keberatan, silahkan layangkan surat ke KPUM, dan KPUM memfasilitasi Pertemuan. Bukaan seenak congor anda bicara keberatan dan meminta paslon no urut 1 minta maaf. Ini jelas statement yg sangat politis dan di ketahui bahwa bupati HIMANE merupakan pendukung paslon no urut 3. Hahaha, ayo dong adu visi dan gagasan, bukan menggiring opini kotor seperti ini. Belajar lagi pak bupati yg katanya minta di hormati

    ReplyDelete
  4. Maaf, mungkin berita ini terlambat dalam pempublikasiannya yang sehatusnya sudah beberapa hati saat kejiadian nya gempar dan malah di publikasikan sekarang, dan untuk itu harap beritanya cepat di publikasikan jngan terlambat dan sudah mendekati H-1, saya KECEWA akanahal ini dan itu bukan hanya atas nama saya tetapi atas nama Himapunan

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel