-->

Ungkapan Hati dari Sebuah Pena dan Secarik Kertas


Oleh : Bung Andre

Jurusan : Ilmu Pemerintahan, FISIP UPR 2017


Suatu hari dalam gelap malam yang disinari oleh rembulan, terdapat seorang penulis yang sedang jatuh cinta pada seorang gadis.

Sang penulis berimajinasi dalam bayangan-nya, gadis pujaan hati-nya yang cantik, sederhana dan menawan yang membuat hati-nya seolah terulang lagi kisah yang indah dalam balik pintu yang sudah lama ditutup perlahan terbuka.

Di dalam hati sang penulis ingin memberikan sesuatu benda yang dapat menjadikan kenangan yang indah dan tak terlupakan, penulis itu berangan-angan dalam dunia-nya sendiri menciptakan khayalan dalam indahnya sebuah penggalan kisah atau moment yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Sang penulis datang ke pujaan hati-nya dengan membawa sebuah pena dan secarik kertas. Pujaan hati penulis terheran dengan pena dan secarik kertas yang diberikan sang penulis sebagai ungkapan hati penulis.

Sang penulis menggambarkan ungkapan hati-nya dengan senandung syair yang diciptakan oleh sebuah pena dan secarik kertas.

Jika kau bertanya, kenapa aku suka dengan kamu, maka aku akan menjawab karena aku mencintai-mu dari segala kekurangan dan kelebihan-mu bukan belajar mencintai-mu dari segala kekurangan dan kelebihan-mu.

Jika kau bertanya, apakah aku serius mencintai-mu, maka aku akan menjawab bayangkanlah sepasang kekasih yang renta dengan cucu dan anak-anak nya.

Jika kau bertanya, apa yang bisa aku berikan kepada-mu di masa depan, maka aku akan menjawab Apa yang bisa berikan orang-tua pada anak-nya itulah yang aku berikan pada-mu di masa depan.

Jika kau bertanya, seberapa besar aku mencintai-mu, maka aku akan menjawab seberapa besar wadah yang akan ditampung oleh-mu dengan cinta-ku ini.

Inilah ungkapan hati-ku dari sebuah pena dan secari kertas.

Kau tahu apa yang membuat aku bahagia dari beban berat-ku hanyalah ketika aku memegang tangan-mu merasakan halusnya tangan-mu dalam perasaan hatiku.

Kau tahu apa yang membuat aku bahagia dari beban berat-ku hanyalah ketika aku bisa membuat-mu hangat dalam dingin-nya malam yang menusuk tulang berulang-mu.

Kau tahu apa yang membuat aku bahagia dari beban berat-ku hanyalah ketika aku bisa melindungi-mu dan merasakan sikap lugu-mu.

Kau tahu apa yang membuat aku sedih ketika aku tidak bisa melindungi-mu.

Kau tahu apa yang membuat aku sedih ketika aku tidak bisa melihat senyum-mu.

Kau tahu apa yang membuat aku sedih ketika aku tidak bisa memilikimu.

0 Response to "Ungkapan Hati dari Sebuah Pena dan Secarik Kertas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel