Aku yang Telah Mati
Sebuah puisi untuk mengenang orang yang telah tiada diatas ketidakadilan
Oleh. : Hosea
Jurusan : Sosiologi, FISIP UPR 2018
Terputus-putus nafsuku, sesak dipukuli kerak bumi
Kau tau ? Telah aku susuri jalanan makna...tapi yasudahlah...
Apa yang terpikir di sanubari bahkan otakmu...saat maut sesenti datang?
Aku, atau mereka yang jatuh bersimbah darah lalu dibalut kedilemaan keadilan
Aku merasa ramai seraya sepi
Diriku yang lepas
Dan bayangan-bayangan yang ada, menjadi puitis sekali di jalan-jalan.
Izro'il datang menatap bingung, bahkan ku lihat dia meraya canggung
Bila sabit mu menunaikan keadilan Tuhan
Aku rasa adil mu bukan adil yang benar. Dan jua bukan bab-bab yang disusun dalam bebukuan yang bertumpuk.
Tapi keadilan itu...hidup dan mati seramai makna adil.
Bila ingin. Dan boleh sesekali ingin. Aku ingin mati, mati dalam rahim ibuku yang gugur.
Bila aku sampai di surga, akan kugosipi kau pada Tuhan
Setidaknya kalau bukan sekarang
Binasa mu sudah dibukukan
Sedamai adil aku ingin tiada bermakna adil
24-04-2019
0 Response to "Aku yang Telah Mati"
Post a Comment